........
....“Sure you are! I hear from my friend, Korea has a good image for a film, drama or anything like that. Why don’t you go to the University? I ever heard two name of university. If I’m not wrong it’s Seoul University and Incheon Art University .”
“Ah yeah! You right! Thank you very much my idol!”
“Hey.. hey… when I talk to you I’m just a little boy. You are my idol, Jess!”
“Aha? Yea..yea.. but if I still talk to you like this, there’s so many Justin Bieber fans that will kill me.”
“Ahaha… I think I have to go, bye-bye.”
“Bye! Love you.”
“I love you too sis! Of course!”
Aha! Gotcha! Sangat tidak masuk akal jika aku bisa bersahabat dengan seorang Justin Bieber, laki-laki kelahiran 94 yang sekarang di gilai para gads. Tapi itulah hebatnya kekuatan persahabatan, jalinlah persahabatan dengan siapapun. Tidak di sangka, laki-laki yang aku temui 2 tahun lalu, laki-laki yang biasa-bisa saja kini telah menjadi superstar. Jadi? Jalinlah persahabatan seluas-luasnya! Barangkali kau seberuntung aku.
***
“Annyeong haseoyo! Kang Woo-ah!” papa memeluk seorang laki-laki berpakaian formal. Kini aku sudah berada di rumah sahabat ayahku sejak dulu, tidak ada yang berubah dari bangunan ini. Aku mengagumi rumah ini sejak dulu, tidak terasa sudah 17 tahun aku tidak menginjakkan kaki di tempat ini. Apakah sahabat kecilku itu masih ingat denganku?
“Annyeong, kau pasti Jessyca Ashyta.”
“Ne. Annyeong haseoyo ahjussi, Mannaseo bangapseummnida.” Aku membungkuk 90 derajat. “Wah.. Korea-mu sudah jauh lebih baik. Cham yebbeoyo.” Pipi Jess bersemu malu. “Go map seum ni da.” Jess tersipu malu, sebelumnya tidak ada yang memujinya cantik selain keluarganya. Ckckck!
“Apa kau masih ingat dengan Kim Kibum? Kalian berdua sangat akrab dulu. Setelah terakhir kali kau ke sini, tahun-tahun berikutnya Kibum selalu menanyakan kau di mana. Begitu terus hingga 5 tahun berturut-turut, akhirnya ia menyerah dan mengerti kau tidak bisa berkunjung ke sini.”
“Maaf ya, ahjussi. Tapi apa benar seperti itu?”
“Iya. Sejujurnya aku belum bilang padanya bahwa kau akan kemari, aku hanya menyuruhnya datang saja. Dan tadi pagi ia baru tiba, jadi sekarang mungkin masih mandi. Ayo masuk.” Aku dan papa berjalan masuk, dan kami tidak melupakan adat yang selalu kami lakukan di rumah ini.
“Kemana isteri-mu? Apa dia tidak tinggal bersamamu lagi?”
“Ya… seperti yang kau tahu, dia lebih suka tinggal di Daegu bersama ibunya. Jadi setiap minggu atau setiap aku punya waktu aku dan Kibum harus datang ke Daegu mengunjungi mereka. Tiba-tiba terdengar suara orang memanggil dari lantai dua.
“Appa! Masakanmu gosong!” aku yakin itu Kibum… hwuaaa, aku sangat merindukannya. “Ya tuhan! Tunggu di sini, aku akan mematikan kompor dan membuatkan minuman.” Ucap paman panik. “Aku akan membantumu, Jess kamu tunggu di sini yah.”
&&&
Out on 3th April 2010